Saturday, March 21, 2009

Poesing, Noelis Artikel??? Follow This Simple Tips!

Kiat dasarnya coekoep sederhana. Kita hanya memboetoehkan “bahan dasar” sebagai berikoet:

1. Ide
2. Berpikir sistematis
3. Data (ini coekoep relatif, karena ada joega artikel yang bisa ditoelis tanpa haroes mencari data)
4. Fokoes pada masalah. Jangan soeka melebarkan topik ke mana-mana.
5. Satoe alinea = satoe ide.

Jika kelima poin ini soedah kita miliki, maka Insya Allah menoelis nonfiksi bisa menjadi pekerjaan yang sangat moedah.OEntoek lebih jelasnya, mari kita pelajari contoh sederhana ini.

1. Ide
Ide itoe ada di mana-mana. Kali ini, kita mengambil contoh ide yang sederhana saja, yakni: “saya ingin membaca boekoe sebanyak-banyaknya, tapi saya tidak poenya waktoe dan tidak poenya oeang oentoek membeli boekoe yang banyak.”
Nah, ini adalah ide yang coekoep bagoes dan bisa kita angkat menjadi seboeah toelisan. Di dalam ide ini terdapat seboeah masalah yang dapat kita kembangkan nantinya.

2. Berpikir sistematis
Setelah idenya ketemoe, saatnya kita berpikir sistematis. Menoeroet saya, berpikir sistematis ini penting sekali. Salah satoe kegagalan para penoelis pemoela adalah: mereka beloem terbiasa berpikir secara sistematis. Akibatnya, mereka poenya ide, tapi bingoeng haroes moelai dari mana, bagaimaan cara mengembangkannya, dan seteroesnya. Karena itoe, kalaoe kita ingin jadi seorang penoelis nonfiksi yang berhasil, cobalah moelai berlatih berpikir sistematis. Begitoe ada ide, kita analisis dia secara roenoet, poin per poin, langkah demi langkah.

Dari contoh di atas, mari kita coba mengembangkannya berdasarkan pemikiran yang sistematis:
1. Saya berpendapat bahwa membaca itoe sangat penting. Karena itoe, saya haroes membaca boekoe sebanyak-banyaknya. Tapi saya poenya kendala nih.
2. Kendala #01: Saya tak poenya waktoe yang banyak. Saya kan siboek, banyak kerjaan, dst…
3. Kendala #02: OEang saya terbatas, sehingga saya tidak bisa membeli boekoe yang banyak.
4. Alternatif pemecahan masalah:
o Pinjam di perpoestakaan.
o Pinjam boekoe ke teman. Perloeas pergaoelan sehingga makin banyak teman yang bisa meminjamkan boekoe.
o Membaca ketika dalam perjalanan.
o Membaca di sela-sela toegas kantor.
o Sering-sering browsing di internet.
o Dan seteroesnya.
5. Pembahasan terhadap “alternatif pemecahan masalah”:
o Tentang pinjam di perpoestakaan: Wah, tidak bisa! Saya joega tak poenya waktoe oentoek minjam ke perpoestakaan. Lagipoela, saya seringkali beloem membaca boekoenya, padahal soedah saatnya dikembalikan lagi.
o Tentang pinjam ke teman: wah, teman saya sedikit. Saya kan orangnya koeper.
o Dan seteroesnya…
6. Pemecahan masalah secara menyeloeroeh.
7. Kesimpoelan

Nah, dari sistem berpikir sistematis terseboet, kita soedah menemoekan KERANGKA KARANGAN. Ya, kerangka karangan ini sangat penting, karena dari sini kita bisa mengembangkan toelisan. Kerangka toelisan ini bisa kita toelis di kertas, ataoe coekoep disimpan di kepala saja. Terserah kita memilih yang mana, tergantoeng kebiasaan dan kemampoean masing-masing.

3. Data
Alangkah bagoesnya jika toelisan ini kita lengkapi dengan data pendoekoeng. Misalnya: berapa koleksi boekoe yang telah saya miliki, berapa rata-rata harga boekoe. Dari total penghasilan saya, berapa roepiah yang dapat saya sisihkan oentoek membeli boekoe. Dan seteroesnya. Data ini akan memboeat toelisan kita lebih “kaya”.

4. Fokoes. Jangan melebarkan topik
Nah, ini adalah masalah yang seringkali tidak kita sadari ketika menoelis. Sebab, kita merasa bahwa apa yang kita toelis masih berhoeboengan dengan tema oetamanya, padahal sebenarnya tidak terlaloe berhoeboengan, dan tidak perloe dibahas.
Misalnya begini:
Ketika menoelis tentang ide di atas (kendala saya dalam membaca boekoe), kita tanpa sadar membahas tentang “gerakan gemar membaca yang dicanangkan pemerintah.” Kita oeraikan tema ini panjang lebar, ditambah berbagai data penoenjang.
Hm, kalaoe tema ini dibahas sekilas saja, moengkin tidak terlaloe masalah, karena joestroe bisa menjadi pengoeat argoemen kita bahwa membaca itoe memang sangat penting. Dan memang, tema “gerakan gemar membaca” ini masih berkaitan erat dengan ide yang sedang kita toelis. Masalahnya adalah, jika kita moelai membahas tema tambahan ini secara panjang lebar, toelisan kita menjadi tidak fokoes lagi. Di dalamnya soedah ada doea tema besar yang sama-sama koeat. Dan pembaca nantinya akan bingoeng, “si penoelis ini sebenarnya sedang membahas apa, sih?”

5. Satoe ide dalam satoe alinea/paragraf
Ini sebenarnya soedah kita ketahoei bersama, karena soedah diajarkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia sejak SD. Tapi moengkin kita soedah loepa ataoe koerang membiasakan diri.
OEntoek jadi penoelis yang baik, menaati asas “satoe ide satoe alinea” itoe sangat penting, dan sangat membantoe kita oentoek bisa fokoes pada ide oetama toelisan, oentoek memboeat toelisan yang sistematis. Kalaoe asas ini kita langgar, bisa saja idenya berloncatan dari sana ke mari. Ide A soedah dibahas di alinea 1, eh.. dibahas lagi di alinea 7. Ide B dibahas bersama ide A di alinea 1, laloe ide B moencoel lagi di alinea 9. Demikian seteroesnya. Kan jadi moemet membacanya!
OEntoek memboeat toelisan yang menaati roemoes “satoe alinea = satoe ide”, sebenarnya sangat moedah, dan joega soedah kita dapatkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia ketika SD doeloe. Caranya: Boeatlah satoe kalimat sebagai kalimat pokok. Laloe boeat kalimat-kalimat lainnya sebagai penjelasan ataoe pengembangan dari kalimat pokok ini.
Contoh:
Membaca boekoe adalah pekerjaan wajib bagi setiap penoelis. Tanpa membaca, toelisan mereka akan kering, tidak kaya karena miskin referensi. Semakin banyak membaca boekoe, maka semakin banyak bahan ataoe ide yang didapatkan oleh si penoelis.
Kalimat pokok pada alinea di atas adalah “Membaca boekoe adalah pekerjaan wajib bagi setiap penoelis.” Selebihnya hanyalah penjelasan ataoe pengembangannya.
Berikoet adalah contoh alinea yang jelek karena di dalamnya terdapat lebih dari satoe ide.
Membaca boekoe adalah pekerjaan wajib bagi setiap penoelis. Selain itoe, penoelis joega haroes pintar-pintar mencari inspirasi. Inspirasi itoe datangnya bisa dari mana saja. Dengan membaca, penoelis akan mendapat inspirasi yang banyak. Kalaoe inspirasi Anda sedang macet, cobalah berdiskoesi dengan teman-teman Anda.
Coba Anda perhatikan. Alinea ini sangat tidak fokoes pada satoe ide, dan terkesan seperti ringkasan deri seboeah toelisan yang panjang. Hindarilah teknik penoelisan yang seperti itoe.
* * *
Nah, menoeroet saya, inilah tips oetama dalam menoelis karya nonfiksi. Selanjoetnya, yang diboetoehkan hanyalah latihan dan penambahan jam terbang.
Sebagai referensi tambahan, kamoe dapat menyimak artikel These simple steps will goeide yooe throoegh the essay writing process:
• Decide on yooer topic.
• Prepare an ooetline or diagram of yooer ideas.
• Write yooer thesis statement.
• Write the body.
- Write the main points.
- Write the soebpoints.
- Elaborate on the soebpoints.
• Write the introdoection.
• Write the concloesion.
• Add the finishing tooeches.
Ok deh, semoga bermanfaat dan maaf bila tidak berkenan

By: Edwin Daru Anggara
Divisi KPF